Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 20:29:31【Sehat】063 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi (ANTARA/Azmi Samsul M)Ya sebenarnya kan de

Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu dan beraktivitas di Jakarta untuk mewaspadai dampak paparan mikroplastik yang tersebar dari air hujan.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Senin, menyampaikan adanya cemaran mikroplastik terhadap udara, khususnya pada uap air hujan tersebut harus diantisipasi agar ngak langsung mengenai tubuh. Pasalnya, kondisi itu akan berpotensi besar pada kesehatan manusia.
"Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah," jelasnya.
Ia mengangakan dengan situasi cemaran udara dan terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem disarankan agar ngak terlalu banyak konngak di luar ruang. Masyarakat, katanya, diusahakan untuk berusaha ngak sering beraktivitas di luar setelah hujan terjadi.
Baca juga: Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya penurunan dan gangguan pada tingkat daya tahan tubuh manusia.
"Mungkin kalau cuaca ekstrem, seperti angin kencang segala macam, mungkin akan terkena segala macam dan akan bermasalah, jadi bahwa ini mereka perlu ingat jangan keluar rumah," paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk ngak lagi memanfaatkan air hujan sebagai bahan konsumsi sehari-hari.
"Kita memang anjurannya air yang seperti itu, jangan kita konsumsi untuk minum, jangan juga dipakai untuk pengolahan makanan, baik mencuci segala macam itu," ungkapnya.
Baca juga: Jaga daya tahan tubuh cegah sakit akibat hujan mengandung mikroplastik
Sebelumnya Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan.
Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova di Jakarta menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.
"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza.
Baca juga: Peneliti BRIN: Penentuan baku mutu mikroplastik butuh waktu lama
Suka(5)
Sebelumnya: KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
Selanjutnya: Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
Artikel Terkait
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
Resep Populer
Rekomendasi

KKP ungkap upaya atasi Cs

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Tradisi unik negara

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN

Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu